Senin, 24 Agustus 2009

Hantu Bayat (Jaran Mbeker)

Kejadian ini diceritakan oleh orang yang sudah meninggal 12 th yang lalu.
Adalah seorang yang bernama Tjipto Sihono yang waktu itu berumur kurang lebih 30 tahun. Pada masa itu listrik belum ada apalagi penerangan lampu. Tetapi jalan sepanjang Kreteg (jembatan) Gede sampai dengan Banyuripan terdapat penerangan yang terbuat dari lampu senthir yang diletakkan didalam tiang, lampu model ini penulis masih mengalaminya.
Saat itu kejadiannya belum terlalu malam, sekitar pukul 11.00, tetapi keadaan sudah menjadi sepi sekali di Bayat, Tjipto Sihono baru saja mengunjungi kerabatnya yang berada di dekat Pasar Njalen. Biasanya dari Njalen jika menuju rumah dia akan menyeberang Kali Dengkeng, tetapi karena hari itu sudah malam ia memutuskan untuk menyusuri tanggul sungai, ketika ia akan sampai didepan rumah Pakdhe Dirjo tiba-tiba saja bulu tengkuknya merinding.
Didepan rumah Pakdhe Dirjo tepatnya dipojokan sebelah kiri memang terdapat gerumbul pohon bambu yang cukup lebat, belum lagi ditambah sebuah sumur tua sudah lama tidak dipakai.
"Wah iki arep ono opo".... Tjipto Sihono berfirasat buruk. Di gerumbul bambu memang ia sering mendengar luak/musang yang melolong-lolong sepanjang malam, tetapi itu memang sudah sewajarnya. Sayup-sayup dia mendengar ringkik kuda dari arah barat tepatnya dari depan rumah Hardjo Beras. Tidak lama berselang ia mendengar telopakan suara kaki kuda yang semakin kencang, didalam hati ia bertanya-tanya kuda siapakah yang malam-malam begini lewat dipinggir tanggul. Namun demikian ia menepi sedikit untuk memberi ruang kepada kuda yang lewat.
Tiba-tiba udara dingin langsung menusuk sumsum tulang bersamaan dengan melintasnya kuda tanpa penunggangnya, yang membuat dirinya dengkelen (tidak bisa bergerak) adalah ujud kuda tersebut. Sesosok kuda itu tubuhnya sebagian terdiri dari rangkanya dan daging tanpa terbungkus kulit.

10 komentar:

  1. saya sering berkunjung ke Mbayat yang memang cocok untuk wisata medeni..

    BalasHapus
  2. 12 th yang lalu pak Cipto berumur 30 th, jika beliau belum wafat usianya sekarang 42 Th..?

    BalasHapus
  3. mungkin maksudnya 12 tahun dari kejadian ini pak gunawan. Sedangkan listrik di bayat sudah masuk sekitar tahun 80 an


    peace

    BalasHapus
  4. sembarangan lu coy..masak kakeknya yoan lu masukin sini...wkwkwk

    BalasHapus
  5. Mbae yoan yo mbae muel

    BalasHapus
  6. nek iki kudune critane turun nenggone Kris anake lik yatmi, mergane pas lg dolanan serangan lor kali karo kidul kali nggo long digawe soko PRING ORI, kries kakangne marji kuwi kebacut turu ng tanggul ngarepe ndindim....trs ditinggal giliran nglilir krungu suaro jaran mbeker neng dapuran pring apus....

    BalasHapus
  7. Berarti memedi jaran'e awet yo??

    BalasHapus
  8. Jenenge'e memedi yo ra nduwe umur ... ono terus nganti kiamat

    BalasHapus
  9. mantep ceritanya,..ditunggu inovasi yang lain,cerita geledekan keranda mayat dari beluk dan tempatnya yang angker samping sd impres boleh tuh di ceritakan...wasalam.

    BalasHapus
  10. Siap... nanti digali lagi

    BalasHapus